KETERKAITAN ANTARA
PERADABAN YUNANI KUNO DENGAN PERADABAN
PULAU KRETA
Pertama yang berkembang di dataran yunani yaitu kota pusat perdagangan di Mycenae. Yang semula merupakan daerah koloni kerajaan kreta. Pada tahun 1400
SM perdagangan Mycenae mencapai kemajuan
dan mendesak peranan pulau kreta , yang mengakibatkan Knossos runtuh dan
Negeri menggantikan peranan kerajaan
kreta.
Pulau kreta terletak dipersimpangan
jalan pelayaran antara mesir dan yunani. Yang membuat kedua daerah tersebut
saling berhubungan dalam bidang perdagangan dan pelayaran .
Masyarakat kreta telah mengenal
kepandaian mengecor dan menempah besi. Dan alat- alat senjata dari besi yang
memiliki potensi kekuatan yang kemudian
kebudayaan perundagian berkembang ke yunani dan romawi. Peradaban yunani
bersumber pada peradaban pulau kreta , khususnya di Knossos . karena peradaban
dan kebudayaan yunani tiang utama dari
peradaban kebudayaan eropa. Dan eropa dimulai sejarah peradaban pulau
kreta.
Bangsa
Romawi adalah penduduk kota Roma. Kota Roma dimulai dari perkampungan kecil di
bukit-bukit Palatine dan Aventine. Diceritakan bahwa Romulus adalah raja
pertama Roma, dan pendirian Roma secara tradisional terjadi pada 753 SM.
Menurut legenda, Romulus merupakan keturunan pahlawan Troya, Aineias, yang
bermigrasi ke Latium (Italia) setelah kejatuhan Troya.
Kerajaan
Romawi dipimpin oleh tujuh raja. Raja ketujuhnya dikudeta dan rakyat Romawi
menggantikannya dengan sistem pemerintahan republik pada 510 SM, sehingga
Kerajaan Romawi berubah menjadi Republik Romawi. Pada masa kerajaan, tiga raja
terakhir Romawi berasal dari bangsa Etruria (Toscana modern). Pada waku itu,
bangsa Etruria adalah orang-orang yang paling kuat dan berpengaruh. Bangsa
Etruria juga mengajari bangsa Romawi mengembangkan tulisan, ilmu pasti,
arsitektur, seni, dan agama.
Salah
satu pasukan Romawi, Legion III Cyrenaica.
Romawi
memenangkan serangkaian perang melawan musuh maupun sekutunya sendiri di daerah
Latium. Pada abad ketiga SM, Romawi sukses menaklukan sebagian besar
semenanjung Italia. Taras (kelak Tartentum) meminta Pirrhos dari Epiros untuk
membebaskan kota-kota Yunani di Italia yang dikuasai oleh Romawi. Pirrhos
memenangkan beberapa pertempuran (281-275 SM), namun kehilangan banyak sekali
pasukan. Karenanya, Pirrhos pernah berkata, "jika sekali lagi kita menang,
kita tetap akan dihancurkan oleh Romawi". Hingga kini, ungkapan
"Kejayaan Pirrhos" diucapkan untuk menyatakan suatu kemenangan dengan
pengorbanan yang besar.
Pada
akhirnya, Romawi mengalahkan Yunani pada Pertempuran Beneventum (275 SM), dan
Pirrhos harus angkat kaki dari Italia.
Pada
saat kampanye militer Pirrhos di Italia dan Sisilia, Kartaghe merupakan sekutu
Romawi, karena Pirrhos juga menyerang kota Kartaghe di Sisilia. Tetapi, di
kemudian hari Romawi tertarik untuk menguasai Spanyol dan kepulauan Sardinia
dan Korsika, yang saat itu dikendalikan oleh Kartaghe. Maka Kartaghe pun
berkonfrontasi melawan Romawi dan terjadilan Perang Punik Pertama (264-241 SM).
Pada akhirnya Kartaghe terpaksa harus menyetujui perjanjian dari Romawi.
Yang
paling terkenal adalah Perang Punik Kedua (218-201 SM) ketika Kartaghe dipimpin
oleh jenderal Hannibal Barca. Dengan membawa pasukan besar dari Kartaghe,
Hannibal menginvasi Italia dan mengalahkan banyak legion Romawi. Hannibal
menggunakan strategi serangan kejutan dan memenangkan pertempuran di Sungai
Trebia (218 SM) dan di Danau Trasimene (217 SM). Pada Pertempuran Cannae,
Hannibal kembali menunjukkan kehebatannya. Sementara Hannibal memimpin pasukan
utamanya untuk menahan pasukan Romawi, sisa pasukannya mengelilingi pasukan
Romawi dan memotong jalan keluar mereka. Pasukan Romawi lalu dihantam baik dari
belakang maupun dari kedua sayap. Semua konsul dan dua mantan konsul Romawi
terbunuh dalam pertempuran itu.
Pertempuran
Zama.
Romawi
mengalami kerugian yang hebat namun mereka tidak menyerah pada Hannibal. Romawi
lalu menunjuk salah satu jenderalnya, Quintus Fabius Maximus Kunktator, sebagai
diktator. Strategi Fabius cukup sederhana: ikuti dan ganggu pasukan Hannibal,
namun jangan lakukan pertempuran terbuka. Ini adalah jenis perang gerilya. Pada
saat yang sama, Romawi mengirim pasukan yang dipimpin oleh Skipio bersaudara
untuk menyerang basis Kartaghe di Spanyol, namun mereka terbunuh pada 211 SM.
Skipio lain (anak dari salah satu Skipio yang terbunuh, kelak dikenal sebagai
Skipio Afrikanus) memimpin serangan susulan dan berhasil menguasai Karthage
Nova (Karthage baru) di Spanyol. Dia juga berhasil mengalahkan dan mengusir
Hasdrubal Barca (adik Hannibal) dari Spanyol. Hasdrubal berusaha bergabung
dengan kakaknya di Italia, namun usahanya digagalkan. Hasdrubal dikalahkan pada
Pertempuran Metaurus (207 SM). Dengan perginya Kartaghe dari Spanyol, Skipio mengalihkan
perhatiannya ke pusat pemerintahan Kartagahe, yaitu di Afrika. Hannibal tak
punya pilihan selain meninggalkan Italia dan kembali ke Kartaghe.
Sebuah
pertempuran besar terjadi di Zama pada 202 SM. Hannibal dan Skipio belum pernah
bertempur sebelumnya, namun Skipio telah mempelajari taktik dan strategi
Hannibal. Kali ini, pasukan kavaleri Romawi jumlahnya lebih banyak, dan Skipio
menggunakan metode pengepungan milik Hannibal. Skipio mengirimkan pasukan
kavalerinya untuk menyerang pasukan Hannibal dari belakang. Pada akhirnya,
Kartaghe lagi-lagi harus menyetujui perjanjian damai hasil bikinan Romawi.
Tetapi,
perdamaian dengan Kartaghe tidak menghentikan Romawi untuk mencari daerah
jajahan baru di luar Italia. Pada saat kampanye militer Kartaghe di Italia,
Filipos V (Philip V) dari Makedonia ikut membantu Kartaghe. Akibatnya Romawi
pun menyerang Makedonia. Filipos V dikalahkan pada pertempuran di Kinosefalai
(197 SM). Sekutu Filipos, Antioklos dari Suriah dan Asia Minor, juga ikut
diserang dan dikalahkan. Di kemudian hari, Romawi kembali berperang melawan
Makedonia, kali ini Makedonia dipimpin oleh putra Filipos V, yaitu Perseus.
Makedonia dikalahkan pada pertempuran di Pidna (168 SM) dan Makedonia pun
menjadi daerah jajahan Romawi.
Sementara
itu Kartaghe di Afrika dan Korintus di Yunani bangkit melawan Romawi. Namun
Romawi mampu mengalahkan mereka. Pada 146 SM, Romawi membakar habis kota
Kartaghe dan Korintus. Romawi juga menjual semua penduduk Korinthos sebagai
budak dan mengambil semua benda seni mereka. Dengan demikian, Afrika dan Yunani
pun menjadi daerah kekuasaan Romawi.
Augustus
Caesar, kaisar pertama Romawi.
Pada
abad pertama SM, terjadi pemberontakan sipil di kota Roma. Para jenderal Romawi
(yang sekalgus merupakan gubernur) saling memperebutkan kekuasaan. Pada 49 SM,
terjadi lagi perang sipil antara Julius Caesar dan Pompey Magus. Caesar
berhasil mengalahkan Pompey dan kembali ke Roma untuk membuat beberapa
perubahan pada sistem politik Romawi. Namun dia dibunuh pada 44 SM. Persekutuan
sementara didirikan oleh Oktavianus (keponakan Caesar), dan Markus Antonius
(Mark Antony), salah satu anak buah Caesar. Mereka berbagi kekuasaan,
Oktavianus memerintah wilayah barat, sedangkan Antonius mengurusi wilayah
timur, seperti Yunani dan Suriah. Suatu hari, Antonius jatuh cinta pada
Cleopatra, ratu Mesir dan mantan kekasih Caesar. Antonius lalu menceraikan
saudari Oktavanianus dan menikahi Cleopatra, akibatnya terjadi perang antara
keduanya. Oktavianus berhasil mengalahkan Antonius pada pertempuran laut di Aktium
pada 31 SM. Antonius dan Cleopatra lalu bunuh diri.
Sebagai
satu-satunya pemegang kekuasaan, Oktavianus pun menjadi kaisar pertama Romawi
pada 30 SM. Pada 27 SM, Oktavianus kembali ke Roma dan mulai melakukan
reformasi pemerintahan. Namanya diganti menjadi Augustus Caesar. Romawi
akhirnya kembali pulih setelah perang sipil yang panjang. Karya-karya Virgilus
dan Ovidius bermunculan pada periode ini.
Selama
perang sipil, Romawi memberikan kewarganegaraan Romawi pada para sekutunya,
setelah Perang Sosial (91-89 SM). Pada masa Julius Caesar, kewarganegaraan
boleh diberikan pada orang non-Italia, misalnya orang Galia, dan pada orang
yang ingin tinggal di Kekaisaran Romawi. Salah satu warga Romawi yang terkenal
adalah Saulus yang Yahudi, yang kelak dikenal sebagai Rasul Paulus.
Banyak
di antara kaisar Romawi yang tak dilahirkan di kota Roma. Mungkin satu-satunya
syarat untuk menjadi kaisar Romawi adalah harus warga Romawi. Kadanag, Senat
memilih orang sebagai kaisar, namun di lain waktu, kandidat kaisar dicalonkan
oleh pasukan Romawi di berbagai provinsi.
Kekaisaran
Romawi ketika mencapai wilayah terluasnya di bawah pemerintahan kaisar
Trajanus.
Augustus
meninggalkan dinasti di Romawi setelah dia meninggal pada 41 M. Dia diteruskan
oleh pemerintahan Tiberius (14-37 M), Kaligula (37-41 M), Klaudius (41-54 M)
dan Nero (54-68 M). Dinasti itu berakhir setelah kaisar Nero wafat pada 68 M.
Dia bunuh diri setelah rakyatnya memberontak padanya. Setelah Nero, Romawi
dipimpin oleh tiga kaisar dan masa pemerintahan mereka berlangsung pendek.
Pada
69 M, gubernur Romawi, Vespasianus (69-79 M), menjadi kaisar dan mendirikan
dinasti yang baru. Di digantikan oleh putranya Titus (79-81 M) dan Domitianus
(81-96 M).
Kekaisaran
Romawi mencapai level dan stabilitas yang baru ketika dipimpin oleh kaisar
Trajanus (98-117 M), Hadrianus (117-138 M) dan Antoninus Pius (138-161 M).
Markus Aurelius (161-180 M) harus menjalani serangkaian pertempuran melawan
kaum barbar di perbatasan Romawi. Dia digantikan oleh Kommodius, yang dibunuh pada
192 M. Pada abad ketiga M, terjadi gejolak dan pemberontakan di Romawi yang
menyebabkan keterpurukan ekonomi.
Kaisar
Diokletianus (284-305 M) dan koleganya Maximianus berusaha membangun kembali
kekaisaran. Pengganti Diokletianus adalah Konstantius, yang merupakan ayah
Konstantinus Agung (312-337 M). Adalah Konstantinus yang memindahkan ibukota ke
Bizantium, yang namanya diganti menjadi Konstantinopel. Konstantinus juga
menjadikan Nasrani sebagai agama negara, walaupun dia sendiri baru dibaptis
menjelang saat-saat kematiannya.
Kaisar
terakhir Romawi, Romulus Augustus, melepaskan mahkotanya di depan Odoacer.
Pada
abad keempat Masehi, perbatasan Romawi mendapat tekanan hebat dari kaum barbar,
terutama oleh kaum Jerman. Kekaisaran Romawi lalu dibagi menjadi dua (394), dan
masing-masing dipimpin oleh putra-putra kaisar Theodosius: Honorius memerintah
di Romawi Barat, dan Arkadius berkuasa di Romawi Timur. Ada dua kelompok kaum
Goth yang paling merusak Romawi, yaitu Visigoth dan Ostrogoth. Kaum Visigoth,
dipimpin oleh Alarik, menyerang kota Roma pada 410 M. Karena hal ini, Honorius
memanggil pulang legionnya yang sedang bertugas di Britania dan menyuruh mereka
untuk mengabaikan daerah tersebut. Romawi Barat lalu diserang oleh Attila orang
Hun, yang pasukannya berasal dari Asia Tengah. Attila dikalahkan pada
Pertempuran Chalons di Perancis pada 451 M. Attila meninggal pada 453 M, namun
setahun sebelumnya Atilla sempat menghancurkan daerah Aquileia di Italia Utara.
Adalah
kaum Ostrogoth yang berhasil menaklukan Kekaisaran Romawi Barat. Pemimpin
Ostrogoth, Odoaker, mengangkat dirinya sebagai Raja Italia. Dia juga
mengasingkan kaisar terakhir Romawi, Romulus Augustus, ke Campagnia pada 76.
Kaum Ostrogoth lainnya, dipimpin oleh Theodorik Agung, menginvasi Italia pada 489
M dan mendirikan kerajaan di Italia utara pada 493 M. Masa pemerintahan
Theodorik berakhir pada 526 M, namun legendanya tetap abadi. Theodorik menjadi
pahlawan dalam mitologi Norwegia, dan dia dikenal sebagai Dietrich dari Verona
(atau Theodorik dari Bern).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar