Asal Mula Tanah Tanjung Mahligai
Zaman dahulu di salah satu desa di
sumatera selatan, yakni di desa Tebing Abang hiduplah seorang sunan. Ia adalah
seorang raja yang sakti. Selain itu, ia juga banyak memiliki istri selir. Di
antara seluruh selirnya, ia sangat menyayangi selirnya, selir yang sangat di
sayangi rajanya bernama putri mahligai.
Suatu hari pasukan belanda yang di pimpin seorang jendral datang ke desa
tersebut. Saat jendral melihat kecantikan putri mahligai, ia langsung jatuh
cinta pada putri mahligai. Hati kecilnya langsung berkata “ Aku harus
mendapatkan Putri Mahligai. Walau harus menempuh cara apapun. Perempuan ini
terlalu cantik untuk di sia – siakan.
Melihat perlakuan jendral terhadap putri mahligai, akhirnya sunan dan putri
mahligai pun mengetahui maksud dari jendral yang ingin memiliki putri.
Mengetahui maksud tersebut, menjadikan putri mahligai takut dan panic. Sunan
pun mengerti akan hal itu. Ia juga tidak mau selir kesayangannya di ambil orang
lain, siapapun itu.
Sunan pun bersama seorang pengawalnya bernama Siden Ali pergi membawa Putri
Mahligai ke sebuah Tanjung. Setelah lama berjalan, sampailah mereka di tanjung,
“Putri, kau tahu kan tujuan ku
membawamu kesini?” tanya sunan.
“Hamba tahu, Tuanku.”
“Sebenarnya sangat berat hati ini untuk berpisah denganmu, apalagi
meninggalkanmu sendirian di sini,”
Putri Mahligai hanya tertunduk diam
mendengar ucapan sunan.
“Putri, untuk menyelamatkanmu dari
incaran jendral, aku membawamu kesini. Tenang – tenanglah engkau disini ! Nanti
pasti akan ada wahyu yang memberikan petunjuk untukmu.”ujar sunan.
“Baik Tuanku. Hamba akan tenang
disini. Hamba percaya apa yang tuan lakukan adalah yang terbaik buat hamba.”
“Sekarang kami pamit pulang, putri,”
ucap sunan.
“ Tuanku bolehkah hamba berpesan
kepada Siden Ali?”
“Silahkan”
“Terima kasih, tuanku. Siden, Aku
titipke tanah masyarakat desaku padamu. Tolong engkau jaga baik – baik.”
“ Baik, hamba berjanji akan
menjaganya dengan baik,” jawab Siden Ali.
Sunan dan Siden Ali pun pergi meninggalkan Putri Mahligai sendirian di tanjung
itu. Selama tinggal sendiri di tanjung, putri membuat tempat yang sangat
tinggi. Tempat ini digunakan untuk berlindung dan mengintip pasukan jendral.
Setelah mengetahui Putri Mahligai di sembunyikan oleh Sunan, Jendral segera
memerintahkan anak buahnya untuk mencari ke berbagai tempat. Usaha Jendral
tidak sia-sia. Ia berhasil mendapatkan kabar bahwa Putri berada di Tanjung.
Tanpa membuang waktu , jendra; dan pasukannya segera ke tanjung untuk mencari
Putri Mahligai. Ketika kapal jendral mendekati Tanjung, Putri langsung
mengetahuinya. Ia sempat panik. Akan tetapi, kepanikannya tidak berlangsung
lama. Ia ingat pesan Sunan bahwa akan ada wahyu yang akan datang padanya.
Sesaat putri menunggu wahyu apa yang akan ia terima. Ternyata benar. Putri
menerima wahyu bahwa ia memiliki kekuatan untuk terbang.
Saat pasukan sampai di Tanjung, ia langsung terbang hingga sampai di sebuah
hutan yang berada di desa pengumbuk. Pasukan jenderal tidak tinggal diam dan
langsung mengejar putri hingga sampai di pengumbuk. Melihat pasukan jendral
sampai di pengumbuk., putripun langsung terbang kembali ke tanjung. Berkali –
kali hal itu ia lakukan hingga menjadikannya sangat lelah. Wajahnya memucat dan
tubuhnya semakin melemah. Saat kondisi putri semakin lemah, pasukan jendral
masih mengejarnya.
Ketika kapal pasukan jendral berhasil mendekati Putri Mahligai, kali ini putri
tidak sanggup lagi melarikan diri. Saat putri tidak punya kekuatan lagi,
sesuatu yang aneh terjadi. Tidak di sangka – sangka dan tidak ada yang
menyangka, ketika ombak besar datang dan langsung menghantam, menggulung kapal
pasukan jendral dan berubah menjadi daratan. Sesaat setelah itu , sesuatu yang
sangat menyedihkan terjadi. Hidup Putri Mahligai berakhir. Ia meninggal di
dekat mahligai yang di bangunnya.
Tanah yang dulunya ombak yang berubah menjadi tanah di beri nama tanjung
mahligai oleh masyarakat tebing abang. Permberian nama ini mereka lakukan
dengan maksud untuk mengenang Putri Mahligai. Tanah tanjung mahligai terletak
di kecamatan rantau bayur kabupaten banyuasin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar