Rabu, 04 Desember 2013

Alat Musik Tradisional Di Aceh



Sebagai bagian dari masyarakat Aceh , kita harus mengetahui sejarah termasuk alat-alat musik yang ada di Aceh yang sudah ada sejak dari jaman Kerajaan Jeumpa Aceh,Kerajaan Aceh Darussalam hingga jaman Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam seperti yang saya kutip dari saudara/i Yuhuuami. Adapun sampai saat ini alat musik yang sudah diketahui yang berlaku dalam masyarakat Aceh dari zaman endatu sampai sekarang ada 10 macam :


Arbab

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUAsdzZI6dejn-1txGVmabtqEU4uhzzeFP71ifG9F_IOVLdIuImQzSJSkPpl34iVLcI5u4UN2kq5feHlyY7c7W4t3-Z4_x8IjlwmVCfG3VJ0DdE-SMKO-7NG8VZlzBRmIWT8aNiL5heOWG/s320/Arbab.jpgInstrumen ini terdiri dari 2 bagian yaitu Arbabnya sendiri (instrumen induknya) dan penggeseknya (stryk stock) dalam bahasa daerah disebut : Go Arab. Instrumen ini memakai bahan : tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai


Musik Arbab pernah berkembang di daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat. Arbab ini dipertunjukkan pada acara-acara keramaian rakyat, seperti hiburan rakyat, pasar malam dsb. Sekarang ini tidak pernah dijumpai kesenian ini, diperkirakan sudah mulai punah. Terakhir kesenian ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan Belanda dan pendudukan Jepang.


Bangsi Alas
Bangsi Alas adalah sejenis isntrumen tiup dari bambu yang dijumpai di daerah Alas, Kabupeten Aceh Tenggara. Secara tradisional pembuatan Bangsi dikaitkan dengan adanya orang meninggal dunia di kampung/desa tempat Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia, Bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi tersebut diambil oleh anak-anak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya. Ada juga Bangsi kepunyaan orang kaya yang sering dibungkus dengan perak atau suasa.


Serune Kalee (Serunai)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_L0xNTMsBt7zXOeEtA075nU3EF1zmzg9dTxxdNc42a3rBYoiVdI470kpLmL9JT6M9Zuz6j2zMM1yyywgTffD6hyWKYnn1NsJ044L2TRNCJFjd2rV4UwUN8LnDH7h_N8U43EVTw_EbD_VW/s320/Serunee+kalee.jpgSerune Kalee merupakan isntrumen tradisional Aceh yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.

Serune Kalee bersama-sama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik yang dari semenjak jayanya kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi/mewarnai kebudayaan tradisional Aceh disektor musik.



Rapai

Rapai terbuat dari bahan dasar berupa kayu dan kulit binatang. Bentuknya seperti rebana dengan warna dasar hitam dan kuning muda. Sejenis instrumen musik pukul (percussi) yang berfungsi pengiring kesenian tradisional.



Rapai ini banyak jenisnya : Rapai Pasee (Rapai gantung), Rapai Daboih, Rapai Geurimpheng (rapai macam), Rapai Pulot dan Rapai Anak.
Geundrang (Gendang)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKEMPFbmuY8Jgpr5FGRgW9eAYSdsx4skJLp5AkJmJrBJbKy00Zn6gKZgL4IoyTwkXSTVzKgAZmp7MvKuti3_JGe5XXz8x3FoLOuTsvWDB8aH4hO7PZXU7-FAywMNOdJmuhjjS5W0Qvni6R/s320/Gendrang.jpgGeundrang merupakan unit instrumen dari perangkatan musik Serune Kalee. Geundrang termasuk jenis alat musik pukul dan memainkannya dengan memukul dengan tangan atau memakai kayu pemukul. Geundrang dijumpai di daerah Aceh Besar dan juga dijumpai di daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh Utara. Fungsi Geundrang nerupakan alat pelengkap tempo dari musik tradisional etnik Aceh.



Tambo

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA2jZkTEURmDlO0tPKXsGmDNETPErfQ2lNxQ4lRi_QhpieqiSafjjKJpRpRVhW64U5kpQGEGrTnEcJkTrZWsShEPJgVokaloxnICARmMF3KF3RLT6_owkWc4sfXdHWC3_iQ2qH-jLQX84d/s320/Tambo.jpgSejenis tambur yang termasuk alat pukul. Tambo ini dibuat dari bahan Bak Iboh (batang iboh), kulit sapi dan rotan sebagai alat peregang kulit. Tambo ini dimasa lalu berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menentukan waktu shalat/sembahyang dan untuk mengumpulkan masyarakat ke Meunasah guna membicarakan masalah-masalah kampung.

Sekarang jarang digunakan (hampir punah) karena fungsinya telah terdesak olah alat teknologi microphone.
Taktok Trieng

            Taktok Trieng juga sejenis alat pukul yang terbuat dari bambu. Alat ini dijumpai di daerah kabupaten Pidie, Aceh Besar dan beberapa kabupaten lainnya. Taktok Trieng dikenal ada 2 jenis :

            Yang dipergunakan di Meunasah (langgar-langgar), dibalai-balai pertemuan dan ditempat-tempat lain yang dipandang wajar untuk diletakkan alat ini.

            jenis yang dipergunakan disawah-sawah berfungsi untuk mengusir burung ataupun serangga lain yang mengancam tanaman padi. Jenis ini biasanya diletakkan ditengah sawah dan dihubungkan dengan tali sampai ke dangau (gubuk tempat menunggu padi di sawah).
Bereguh

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0We4ahvUwtwNxSOZceHS1RTRusHgProzLKw50NiAmdDzQBjH4GfPvFPMBNAmiQXssA689PmZ7ztaIq9qyGoRST_ZCuE14hjbQcciqVXHWgQAV3rXlbP9P3PwvYUUYGsWjBTivK-9ltDJH/s320/Bereguh.jpgBereguh nama sejenis alat tiup terbuat dari tanduk kerbau. Bereguh pada masa silam dijumpai didaerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan terdapat juga dibeberapa tempat di Aceh. Bereguh mempunyai nada yang terbatas, banyakanya nada yang yang dapat dihasilkan Bereguh tergantung dari teknik meniupnya.

            Fungsi dari Bereguh hanya sebagai alat komunikasi terutama apabila berada dihutan/berjauhan tempat antara seorang dengan orang lainnya. Sekarang ini Bereguh telah jarang dipergunakan orang, diperkirakan telah mulai punah penggunaannya.
Canang

Perkataan Canang dapat diartikan dalam beberapa pengertian. Dari beberapa alat kesenian tradisional Aceh, Canang secara sepintas lalu ditafsirkan sebagai alat musik yang dipukul, terbuat dari kuningan menyerupai gong. Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik Canang dan memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda.
Fungsi Canang secara umum sebagai penggiring tarian-tarian tradisional serta Canang juga sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul. Biasanya dimainkan setelah menyelesaikan pekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang.

Celempong

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU2ZnPWLmYSPNdYlR2tlyOG4WRzCTweyRYGklkkRUCwBGfe9OCy4awjhkC4aM7I7rMuO4ZdIJ3Ot0hy6DP_JIYAngFl8zmlsQkuVuKF42CF6aiwdT-eTmCBhYk3m16LxyccJO9calo_raZ/s320/Calempong.jpgCelempong adalah alat kesenian tradisional yang terdapat di daerah Kabupaten Tamiang. Alat ini terdiri dari beberapa potongan kayu dan cara memainkannya disusun diantara kedua kaki pemainnya.

            Celempong dimainkan oleh kaum wanita terutama gadis-gadis, tapi sekarang hanya orang tua (wanita) saja yang dapat memainkannnya dengan sempurna. Celempong juga digunakan sebagai iringan tari Inai. Diperkirakan Celempong ini telah berusia lebih dari 100 tahun berada di daerah Tamiang
Sumber Sang Penunggu Istana Daruddunia ( BaNG BaKa )



PROSES TERJADINYA JAGAT RAYA


PROSES TERJADINYA JAGAT RAYA

Teori Terjadinya Jagat RayaProses terjadinya jagata raya merupakan salah satu misteri yang dicoba dipecahkan olehmanusia. Berikut ini adalah teori-teori yang menjelaskan proses pembentukan jagat raya.a.
 Teori “Big Bang”
Salah satu teori yang menjelaskan proses terjadinya jagat raya adalah teori ”Big Bang”.Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 jutatahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet,debu kosmis, as-teroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain. Teori ”Big Bang” inididukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifatstatis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya.Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika Serikat, ArnoPnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada diangkasa raya. Penemuan ini kemudian disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alat NASA yangbernama COBE spacecraft antara tahun 1989–1993. Kajian-kajian terkini darilaboratorium CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire atau European Councilfor Nuclear Research) yang terletak berdekatan dengan Genewa menguatkan lagi teori ”BigBang”. Semua ini mengesahkan bahwa pada masa dahulu langit dan Bumi pernah bersatusebelum akhirnya terpisah-pisah seperti sekarang

Teori Jagat Raya


Teori  “Big Bang” (Dentuman Besar)



Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.  Teori ”Big Bang” ini didukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble.

Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya. Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika Serikat, Arno Pnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya.












2.   Teori “Keadaan Tetap” (Stabil)



Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa. Teori ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris.

Dalam teori ”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen.


3.   Teori “Mengembang dan Memampat” (The Oscillating Theory)

Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi.

Tahap ini diperkirakan  berlangsung selama 30 milyar tahun, selanjutnya galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup, kemudian memampat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian memampat lagi.


4.   Teori “Alam Semesta Quantum”

Teori ini diciptakan oleh William Lane Craig pada tahun 1966. Dia mengemukakan bahwa alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel sub atomik.
5.   Teori Kabut (Teori Nebula)

Teori kabut dikemukakan oleh filsuf Jerman yang bernama Immanuel Kant pada tahun 1775. Teori ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Simon De Laplace, seorang matematikawan Prancis.

Teori kabut menyatakan bahwa mula-mula ada sebuah nebula (kabut yang terdiri dari gas, terutama hidrogen dan helium, dan debu-debu angkasa) yang bulat dan berotasi sangat lambat . Akibatnya kabut mulai menyusut. Akibat penyusutan dan rotasi ini terbentuklah sebuah cakram datar dibagian tengahnya. Matahari berada dipusat cakram. Cakram ini terus berputar lebih cepat sehingga bagian-bagian tepi cakram terlepas membentuk materi. Dari materi ini akhirnya terbentuklah planet-planet yang tetap mengitari matahari. Satelit dari planet terbentuk dengan cara yang sama.

Proses terbentuknya tata surya menurut teori kabut (nebula):
a) Nebula berasal dari gas dan debu, sebagian besar menjadi Matahari.
b) Terbentuk Matahari dan planet lain yang masih Berpijar.
c) Matahari terbentuk planet-planet bertebaran tak terarah.
d) Matahari berputar pada porosnya, planet-planet terbentuk atmosfernya.
e) Planet terbentuk atmosfer, dibumi telah muncul kehidupan karena sudah ada lapisan atmosfer.


6.   Teori Planetesimal

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Chamberlein dan F. R. Moulton, ilmuwan Amerika awal abad ke-20. Teori ini mengatakan mula-mula ada matahari yang berpapasan dengan sebuah bintang. Oleh karena letaknya berdekatan, tarikan gravitasi bintang menyebabkan sebagian matahari tertarik kearah bintang tersebut.

Ketika bintang menjauh bahan-bahan itu sebagian ada yang terlepas dan jatuh ke matahari, dan sebagian menjadi gumpalan-gumpalan kecil (planetesimal) yang mulai melayang diangkasa sebagai planet-planet yang mengelilingi matahari.


7.   Teori Bintang Kembar

Teori ini ditemukan pada tahun 1930-an. Teori Bintang Kembar menyatakan bahwa mula-mula ada 2 buah bintang kembar kemudian salah satu bintang meledak. Oleh karena pengaruh gaya gravitasi, maka bintang yang meledak menjadi kepingan-kepingan kecil yang bergerak mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak merupakan matahari sedangkan kepingan-kepingan yang mengitarinya menjadi planet-planet.


8.   Teori Protoplanet

Teori ini ditemukan pada tahun 1940 oleh Carl von Weizsaeker, seorang astronom Jerman dan disempurnakan oleh P. Kuiper dan Subrahmanyan Chandrasekar.

Teori ini menyatakan bahwa mula-mula dijagat raya ini ada kumpulan gas dan debu. Kurang lebih 5 milyar tahun yang lalu, gumpalan gas dan debu tersebut memampat. Proses pemampatan ini membuat partikel-partikel debu dan gas tertarik kebagian dalam menuju pusat awan membentuk bola dan terus berotasi. Rotasi inipun bertambah cepat dengan ditariknya partikel-partikel debu dan gas ke pusat awan. Oleh karena rotasi yang cepat ini, maka gumpalan gas mulai memipih membentuk cakram, bagian tengah tebal dan bagian pinggir memipih. Akibat saling menekan, maka bagian tengah menjadi panas dan berpijar (disebut protosun atau cikal bakal matahari). Bagian tepinya terpecah-pecah akibat rotasi yang cepat. Bagian tengah ini yang akhirnya menjadi matahari dan bagian tepi yang terpecah-pecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil (protoplanet) yang tetap berotasi. Protoplanet akhirnya membeku dan menjadi planet-planet serta anggota tata surya lainnya.



9.   Teori Pasang Surut Bintang



Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon. Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.

Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys. Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari. Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.


10.                     Teori Kondensasi

Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.